Sekilas.co – Festival musik jazz internasional tertua sekaligus yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, kembali hadir di Jakarta pada 2025 dengan tajuk Jakarta International Jazz Festival (JakJazz), setelah vakum sejak 2019.
Dalam acara “JakJazz Intimate Media Luncheon 2025”, Festival Director Tommy Maulana menjelaskan bahwa gelaran utama akan dilaksanakan dengan konsep luar ruangan (outdoor) di Senayan Park.
“Tempatnya berkapasitas nyaman sekitar 4.500 orang, dan konsepnya memang outdoor,” ujar Tommy, putra dari pendiri JakJazz Ireng Maulana, saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu.
Memasuki edisi ke-15, JakJazz mengangkat tema “Respecting the Legacy, Empowering the Youth” dengan penekanan pada regenerasi talenta lokal.
Meski begitu, JakJazz 2025 tetap akan menampilkan musisi internasional sebagai bintang tamu, di antaranya Motoharu dari Jepang serta seorang musisi asal Amerika Serikat.
Tommy menjelaskan bahwa porsi musisi internasional kali ini tidak lagi seimbang “50:50”, karena fokus utama penyelenggaraan JakJazz 2025 diarahkan untuk memberi apresiasi lebih kepada talenta lokal.
Perhelatan utama JakJazz akan menghadirkan kolaborasi antara musisi senior dengan generasi muda, dengan aransemen yang dijamin sarat nuansa jazz.
Tommy menyebut salah satu talenta muda yang akan tampil adalah Natasha Elvira, bintang muda yang tengah bersinar di kancah jazz Indonesia sekaligus murid dari Nesia Ardi (NonaRia).
Selain itu, JakJazz juga menyiapkan rangkaian acara pra-event yang digelar dua bulan sebelum puncak acara, serta pasca-event setelah perhelatan utama berakhir.
Salah satu pra-event sebelum festival adalah “Jazz Parade” yang direncanakan berlangsung di area terbuka kawasan Thamrin pada Minggu pagi.
Meski tanggal pastinya belum diumumkan, Tommy memastikan acara Jazz Parade tersebut dapat dinikmati secara gratis oleh pengunjung.
Ia menambahkan, publik juga bisa menantikan berbagai program serta rangkaian side-event lain yang akan menjaga semangat JakJazz sekaligus mendukung program Jakarta sebagai Kota Global.
Rangkaian side-event JakJazz antara lain mencakup JakJazz Lab (lokakarya dan kelas kreatif), JakJazz City Beats (pop-up gigs dan jamming), JakJazz Collabs (kolaborasi lintas industri dan gaya hidup), JakJazz Stream, serta Appreciation Night.
“Sejak pertama kali digelar di Ancol pada 1988, salah satu visi JakJazz adalah mendorong pariwisata di ibu kota. Itu pula yang kami hadirkan kembali tahun ini,” ujar Tommy.
“Ada dukungan dari Pemprov DKI agar kita bersama-sama menjadikan program ini bagian dari langkah menuju Jakarta Global City di peringatan 500 tahun DKI Jakarta,” tambahnya.





